Pengin Lolos Interview Kerja? Masuk!

10 Pertanyaan Interview Kerja dan Cara Menjawabnya

Interview merupakan salah satu prosedur wajib bagi para calon karyawan saat melamar sebuah pekerjaan. Proses ini menjadi saat-saat paling mendebarkan sebab kita acapkali khawatir apakah kualifikasinya akan sesuai dengan diri kita atau tidak.

Kemudian kita mulai bertanya, kira-kira apa saja yang biasanya ditanyakan HRD saat interview kerja? Lalu, bagaimana cara menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut?

Nah! Untuk kamu yang ingin lolos interview kerja dengan mudah, simak 10 sontekan pertanyaan interview kerja yang paling sering sering diajukan di bawah ini:

Sekarang kita mulai membahas pertanyaan-pertanyaan interview kerja serta cara menjawabnya.

1. Coba Perkenalkan Diri Anda

Pertama-tama, pahamilah jenis pertanyaan yang HRD atau recruiter ajukan selama interview kerja. Untuk sesi interview sendiri, sebenarnya dibagi menjadi tiga bagian: opening, interview, dan closing.

Bagian opening merupakan sesi perkenalan, pertanyaan yang diajukan hanyalah sebagai PDKT alias pendekatan agar HRD merasa lebih dekat dengan kandidat. Selain itu, sesi ini juga akan membuat kandidat tidak begitu tegang saat melanjutkan interview kerja.

Pertanyaan saat interview sesi opening biasanya merupakan basa-basi seperti salam, menanyakan kabar, hingga perkenalan. Salah satu pertanyaan interview kerja sesi opening paling umum ditanyakan adalah “Coba perkenalkan diri Anda?”.

Untuk menjawab pertanyaan jenis ini, mulailah menjelaskan soal nama dan latar belakang pendidikanmu. Kamu juga bisa menambahkan informasi tentang skill dan kemampuan yang kamu miliki, pengalaman kerja serta tanggung jawabnya, dan harapan kamu mengenai posisi pekerjaan yang kamu lamar.

2. Apa Motivasi Anda Melamar Di Perusahaan Kami?

Setelah sesi opening dalam interview kerja, HRD akan mengajukan pertanyaan yang lebih serius. Sesi inilah yang merupakan sesi interview sebenarnya. Beberapa orang menganggap pertanyaan-pertanyaan yang HRD ajukan cukup menjebak, istilahnya gampang-gampang susah untuk dijawab.

Salah satu pertanyaan yang kerap HRD ajukan saat interview kerja adalah terkait motivasi.

Misalnya, “Apa motivasi Anda melamar di perusahaan kami?” atau “Mengapa Anda memilih perusahaan kami?” serta pertanyaan-pertanyaan sejenis lainnya.

Jika kamu memiliki pengalaman kerja dalam bidang yang sama dengan pekerjaan yang sedang kamu lamar, kamu dapat menjawab pertanyaan tersebut sebagai berikut:

“Saya memiliki pengalaman bekerja dan kompetensi yang sesuai dengan kualifikasi lowongan pekerjaan tersebut. Saya memilih perusahan ini karena citra perusahaan yang cukup baik, dan saya ingin mengembangkan kompetensi yang saya miliki di perusahaan ini.”

Jika kamu merupakan fresh graduate dan tidak memiliki pengalaman kerja terkait sebelumnya, cobalah untuk menjawab dengan beberapa contoh kalimat di bawah ini:

“Saya ingin membangun jaringan yang baik untuk karir saya ke depannya.”

“Pekerjaan yang ditawarkan merupakan karir goals saya.”

“Sebagai seorang fresh graduate saya ingin memberikan kontribusi positif dari ilmu serta skill yang saya pelajari selama menempuh pendidikan.”

“Saya merasa kualifikasi yang diberikan sesuai dengan skill dan keamampuan saya.”

3. Apa Kelebihan dan Kekurangan Anda?

Selanjutnya, HRD pasti akan bertanya tentang kelebihan dan kekurangan kandidat saat interview kerja. Hal ini dilakukan untuk menilai sejauh mana kecocokan kualifikasi pekerjaan dengan si kandidat. Ketika HRD bertanya, “Apakah yang menjadi kelebihan Anda?” atau “Sebutkan kekurangan Anda?”, kamu harus menjawabnya dengan sebuah kejujuran.

Kejujuran di sini berarti bahwa kelebihan-kelebihan serta kekurangan-kekurangan yang akan kamu sampaikan memang benar ada pada dirimu. Kamu tidak perlu mencoba mengelabuhi HRD dengan menyebutkan sebanyak-banyaknya kelebihan yang sebenarnya tidak kamu punya. Pastikan pula kamu tidak menyembunyikan kekurangan hanyak untuk membuat HRD terpesona.

Jawablah pertanyaan tentang kelebihan yang kamu punya dengan focus terhadap hardskill yang kamu miliki. Jangan lupa untuk memastikan kemampuan tersebut berhubungan erat dengan pekerjaan yang kamu lamar. Misalnya kamu menguasai berbagai macam bahasa asing, ahli di bidang fotografi, dan lain sebagainya.

Untuk pertanyaan terkait kekurangan, selain jujur dengan menyampaikan apa kekuranganmu, kamu juga harus menghindari untuk menyeutkan kekurangan yang jelas akan membuatmu gagal di proses interview kerja tersebut. Misalnya, kamu melamar menjadi seorang akuntan tapi kamu tidak memiliki kemampuan berhitung. Maka, jangan harap HRD mempertimbangkan berkas lamaranmu.

4. Sebutkan Pencapaian Terbesar Anda?

Pertanyaan lain yang acapkali HRD tanyakan saat interview kerja adalah, “Sebutkan pencapaian terbesar Anda.” Untuk menjawabnya, cobalah mengingat kembali selama bekerja di perusahaan sebelumnya pencapaian apa yang pernah kamu raih dan berdampak baik pada karirmu. Pastikan kamu menjawab secara apa adanya, tidak melebih-lebihkan, dan pencapaian tersebut berkaitan dengan hard skill yang kamu miliki.

Namun, bagi kamu seorang fresh graduate yang belum memliki pengalaman kerja, kamu tidak perlu mengarang pencapaian karir yang tidak pernah kamu miliki. Cukup sampaikan prestasi-prestasi yang kamu raih saat menempuh pendidikan. Misalnya dengan memenangkan sebuah perlombaan bergengsi atau menjadi ketua organisasi.

Pertanyaan jenis ini dapat kamu jawab dengan metode STAR (Situation, Task, Action, and Ressult) agar jawabnmu lebih berbobot. Caranya, kamu perlu menceritakan bagaimana situasi yang harus kamu alami untuk meraih pencapaian tersebut. Kemudian jelaskan apa saja tugas-tugasmu, bagaimana kamu mengambil langkah dalam menanganinya, serta apa hasil dari usahamu tersebut.

Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai metode STAR, ikuti tautan berikut: Metode Wawancara Star.

5. Pernahkah Anda Mengalami Kegagalan? Bagaimana Anda Mengatasinya?

Selain pencapaian terbesar, tak jarang HRD juga akan menanyakan kegagalan yang pernah kamu alami dalam interview kerja.

Ceritakanlah kegagalan yang kamu alami saat bekerja di perusahaan sebelumnya. Jangan ceritakan kegagalan yang bersifat sensitif seperti aib, atau sesuatu yang memilki kemungkinan mencoreng nama perusahaan dan dirimu sendiri.

Bagi seorang fresh graduate, kamu dapat bercerita tentang kegagalan yang kamu alami saat bersekolah. Seperti gagal dalam perlombaan, gagal dalam menyusun rencana organisasi, dan lain sebagainya.

Pastikan bahwa ceritamu tidak hanya fokus pada apa penyebab kegagalanmu atau bagaimana kamu bisa gagal. Namun, kamu juga perlu menyelipkan bagaimana kamu mengatasi kegagalan tersebut. Kamu juga dapat menambahkan apa yang kamu pelajari dari kegagalan itu.

6. Mengapa Kami Harus Merekrut Anda?

Saat melakukan interview kerja, kandidat harus siap saat berhadapan dengan pertanyaan ini. Jenis kalimatnya beragam mulai dari, “Kenapa kami harus merekrut Anda?”, “Kenapa kami harus memilih Anda?”, dan macam-macam lainnya. Inti dari pertanyaan tersebut adalah alasan mengapa perusahaan yang kamu lamar harus memperkerjakan dirimu.

Perhatikan tiga poin utama dalam menjawab pertanyaan ini.

Pertama, kemampuan dirimu. Sampaikan ulang kelebihan yang kamu miliki, dan skill apa yang kamu kuasai. Selain itu, kamu juga dapat mengatakan pengalaman serta pencapaian yang telah kamu raih sebelumnya.

Kedua, budaya perusahaan. Beri jawaban terkait budaya kerja atau tantangan di perusahaan tersebut yang sesuai dengan pengalaman atau skill yang kamu kuasai.

Ketiga, latar belakang pendidikan. Jawaban yang satu ini ideal bagi fresh graduate yang sedang melakukan interview kerja. Apabila tidak memilki pengalaman kerja atau skill yang tidak menunjang, kesesuaian latar pendidikan dengan kualifikasi adalah poin penunjang yang akan dipertimbangkan nantinya.

6. Apa Rencana Anda Dalam 5 Tahun Ke Depan?

“Apa rencana Anda dalam 5 tahun ke depan?” Kadang untuk menjawab ini rasanya cukup tricky bagi sebagian orang. Padahal, saat wawancara dalam setiap interview kerja pertanyaan tersebut sering kali muncul.

HRD biasanya mengajukan pertanyaan ini karena ingin tahu apa tujuan masa depanmu dan sejauh mana persiapan yang telah kamu buat. Jika kamu tidak menyiapkan jawaban, bisa jadi saat HRD mengajukan pertanyaan tersebut jawabanmu malah ngawur diwang-awang atau terlalu ambisius.

Kamu dapat mempersiapkan jawaban berupa rencana jangka pendek seperti apa yang ingin kamu capai. Cobalah menjawab dengan jujur dan sesuaikan minatmu. Sesuaikan pula dengan job description posisi yang kamu lamar.

Hidarilah jawaban yang terlalu ambisius dan kurang rasional, serta jawaban yang membuat perusahaan sekadar menjadi batu loncatan saja.

7. Lingkungan Kerja Seperti Apa Yang Anda Harapkan?

Apa yang singgah di benakmu saat seseorang bertanya “Lingkungan kerja apa yang kamu harapkan?”. Saat wawancara kerja, pertanyaan tersebut sering menjadi salah satu pertanyaan andlan HRD atau recruiter.

Sebenarnya, kamu dapat memberikan jawaban untuk pertanyaan ini sesuai keinginan. Namun, pastikan jawabanmu logis tentang lingkungan bagaimana yang dapat menunjang pribadi dan pekerjaanmu tentunya. Kamu dapat mengaitkan jawaban dengan kepribadian serta relevansi yang kamu lamar. Dengan begitu, niscaya recruiter pun akan puas dengan jawaban yang kamu berikan.

Baca mengenai jenis-jenis lingkungan kerja yang baik yang dapat kamu jadikan referensi, melalui tautan ini: kriteria lingkungan kerja yang baik dan sehat.

8. Berapa Gaji Yang Anda Harapkan?

Seputar penawaran gaji menjadi salah satu pertanyaan paling sering muncul dalam interview kerja. Banyak di antara kandidat yang menjawab pertanyaan tersebut dengan kebingungan, tak jarang jawaban terkesan asal-asalan dengan mengatakan, “Terserah perusahaan saja.”

Memang benar, bahwa standar minimal gaji telah ditetapkan dengan adanya UMR. Perusahaan pun pasti memiliki ketentuan pembayaran upah yang baik. Namun, melontarkan jawaban seperti di atas adalah kurang tepat.

Sebaiknya, jika kamu harus menjawab pertanyaan ini, pertimbangakanlah tanggung jawab serta job description posisi pekerjaan yang kamu lamar. Perhatikan pula berpa gaji yang kamu terima di perusahaan sebelumnya, serta berapa peningkatan yang kamu harapkan. Jika perlu, lakukanlah diskusi dengan recruiter. Seperti mengatakan, “ Saya terbuka untuk berdiskusi apa kompensasi yang pantas saya terima untuk tanggung jawab tugas tersebut. Namun, di perusahaan terakhir saya bekerja, gaji saya sekitar 8 hingga 10 juta.”

Untuk fresh graduate, lakukanlah riset tentang gaji standar posisi pekerjaan yan kamu lamar dan UMR di daerah tersebut. Kemudian, perhatikan kebutuhan hidup minimal kamu. Sebutkan rentan upah yang kamu harapkan. Misalnya, “Setelah saya melakukan riset. Berdasarkan sumber yang saya baca, sebagai fresh graduate untuk posisi pekerjaan yang saya lamar saya menginginkan gaji kisaran 4 hingga 5 juta.”

10. Apakah Ada Pertanyaan?

Nah, untuk pertanyaan ini, ketika recruiter memintamu untuk mengajukan pertanyaan jangan sampai kamu diam seribu kata. Tanyakanlah apapun yang berkaitan dengan proses perekrutan tersebut, entah sebelum interview, selama interview, atau sesudah interview.

Kamu dapat menayakan terkait apa tahapan selanjutnya setelah proses interview kerja tersebut. Kamu juga dapat bertanya mengenai tantangan kerja di posisi yang kamu lamar. Atau ajukanlah pertanyaan mengapa HRD atau recruiter tertarik dengan CV sehingga kamu lolos ke tahap interview. Pastikan bertanya tentang hal-hal yang kamu ingin tahu jawabannya. Akan tetapi, jangan sampai fokus pertnyaanmu di luar konteks proses interview atau posisi kerja yang kamu lamar.

Nah! Sudah paham, kan, apa saja pertanyaan-pertanyaan interview yang kerap kali HRD atau recruiter ajukan? Jawaban-jawaban di atas hanyalah contoh yang dapat kamu kembangkan sendiri sesuai kebutuhan. Jangan lupa untuk berlatih sebelum melakukan interview, agar kamu jadi kandidat pencari kerja yang profesional.

Jika kamu sedang mencari pekerjaan, 9CV9 adalah platform penyedia layanan karir dan kerja terbaik yang kamu butuhkan. Segala jenis pekerjaan, baik internship, remote working, freelance, hingga full time pun tersedia. Raih kesempatan untuk kembangkan karir bersama 9CV9.

Nihay Ridani
I am currently pursuing third year Bachelor of English Literature. I'm having major passion for journalism, translation, and text editing. Recently interested in content writing and marketing, I become a content writer in 9cv9.

Related Articles