10 Tips Sukses Wawancara Kerja di Tahun 2021

Semakin dekatnya hari wawancara kerja semakin dekat membuat kamu pastinya merasa gugup. Jantungmu terasa berdebar-debar dan tanganmu gemetaran. Kamu jadi merasa cemas.

Kamu jelas ingin mendapatkan pekerjaan yang kamu dambakan itu. Tapi itu semua tergantung pada bagaimana performamu saat wawancara.

Apakah performamu bisa membuat kamu mendapatkan penawaran dari perusahaan tersebut atau membuat kamu harus meneruskan perjalanan mencari pekerjaan?

Nah, sisi baiknya adalah: bahkan orang yang paling berkualitas dan terpintar pun harus mempersiapkan diri untuk wawancara pekerjaan impiannya.

Untungnya, 9cv9 punya 10 tips terbaru untuk membantu kamu sukses dalam wawancara kerja di tahun 2021.

Ini adalah hal-hal utama yang akan kita bahas di artikel ini:

  1. Lakukan Riset!
  2. Siapkan Selling Points-mu
  3. Persiapkan Jawaban untuk Pertanyaan Umum
  4. Berlatih Sampai Percaya Diri
  5. Pakai Pakaian yang Sesuai
  6. Bahasa Tubuh
  7. Komunikasi
  8. Metode STAR
  9. Bersiaplah untuk Pertanyaan Sensitif
  10. Ajukan Pertanyaan Berbobot
  11. Satu tips rahasia

Di artikel ini, 9cv9 memberikan rekomendasi pada saat sebelum dan sesudah wawancara kerja berlangsung.

Sebelum Wawancara Kerja Berlangsung

1. Lakukan Riset!

Selalu lakukan riset terlebih dahulu sebelum kamu pergi wawancara. Sangat penting untuk menelusuri tentang perusahaan dan pekerjaan yang sedang kamu lamar. Beberapa hal yang perlu kamu cari tahu adalah sejarah perusahaan, karyawan sebelumnya, pencapaian pendanaan perusahaan, nilai, misi, dan visi perusahaan.

Sangat penting untuk mengetahui nilai-nilai perusahaan karena itu berarti kamu dapat melontarkan pertanyaan-pertanyaan wawancara dan berperilaku berdasarkan nilai-nilai itu. Misalnya, di perusahaan startup pada umumnya, karyawan yang mampu melakukan banyak tugas dan tidak keberatan untuk berusaha dan bekerja lebih keras adalah karakteristik yang sangat dihargai oleh pendiri atau manajer HR.

Jadi, jika kamu mendapatkan panggilan wawancara di perusahaan startup, sebaiknya ceritakan beberapa pengalamanmu yang menunjukkan nilai-nilai tersebut. Selanjutnya, mengetahui personel penting perusahaan, seperti tim eksekutif perusahaan, akan sangat berguna. Misalnya, jika kamu mengenal CEO yang pernah belajar atau bekerja di universitas atau perusahaanmu sebelumnya, mengatakannya secara santai selama wawancara dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilanmu.

Di era teknologi ini, mencari informasi menjadi sangat mudah. Situs web perusahaan, media sosial, dan siaran pers terbaru akan membantu kamu mendapatkan pemahaman yang kuat tentang perusahaan yang sedang kamu incar. Kamu bisa mengakses LinkedIn atau melakukan pencarian di Google dengan mengetik kata kunci perusahaan. Cukup cari informasi perusahaan yang terkait dengan berita terkini, proyek terbaru, stabilitas keuangan, dan cara mereka memperlakukan karyawan mereka.

Di 9cv9, kami memiliki halaman perusahaan dengan segudang informasi bermanfaat seperti deskripsi, manfaat, pekerjaan yang direkrut oleh perusahaan, ulasan, dan bahkan pencapaian pendanaan perusahaan. Selain mengetahui seluk beluk perusahaan, ada baiknya juga kamu mengetahui beberapa jenis wawancaranya, yaitu:

  • Jenis wawancara kasual yang bertujuan untuk mengenal kamu secara pribadi.
  • Jenis wawancara teknis yang bertujuan untuk menguji keterampilan teknis yang kamu butuhkan untuk pekerjaan itu. Biasanya, ini berlaku untuk pekerjaan programmer, insinyur, pengembang, dan desainer.
  • Jenis wawancara perilaku di mana selain pertanyaan wawancara biasa, beberapa pertanyaan perilaku dan skenario akan ditanyakan. Biasanya untuk jenis wawancara ini tidak ada jawaban benar atau salah. Tujuan wawancara ini untuk membentuk pemahaman tentang proses berpikir kamu dan apakah kepribadianmu dan perusahaan cocok.
  • Jenis wawancara tim di mana selain kamu sebagai peserta wawancara, mungkin ada orang lainnya yang sedang diwawancarai juga yang bergabung dalam satu sesi wawancara.

2. Siapkan Selling Points-mu

Dengan kata lain, mengapa perusahaan harus mempekerjakan kamu? Apa yang membuat kamu berbeda dari pelamar yang lain? Untuk mengatasi masalah ini, pikirkan dua hingga lima unique selling points (kelebihan dan keunikan) dalam pikiranmu seputar keahlian dan pengalaman kerjamu.

Setelah itu, selama wawancara, ceritakan bagaimana kelebihan-kelebihan itu membuat kamu menjadi kandidat paling cocok untuk pekerjaan itu. Terkadang, tetapi tidak selalu, hobi dan hiburan bisa menjadi poin pembeda dari kandidat lain.

Strategi lainnya adalah ceritakan skill lain yang mendukung pekerjaan itu. Misalnya, saat sedang diwawancarai untuk pekerjaan analis bisnis, di mana tugas utamamu adalah menganalisis data bisnis dan menyimpulkan tren atau hasil tertentu untuk perusahaan, kamu mungkin ingin menceritakan bahwa kamu juga memiliki beberapa keterampilan coding.

Jika kamu tahu cara membuat kode, kamu dapat membuat program untuk mengotomatiskan bagian-bagian tertentu dari proses analisis bisnis, yang akan menambah nilai yang baik bagi perusahaan. Dalam skenario ini, manajer HR akan kesulitan untuk tidak mempekerjakan kamu.

3. Persiapkan Jawaban untuk Pertanyaan Umum

Riset beberapa pertanyaan wawancara umum seperti, mengapa kami harus mempekerjakan kamu? Di mana kamu melihat dirimu dalam lima tahun ke depan? dll. dan persiapkan jawaban terbaik yang berhubungan dengan wawancaramu. Jika ini adalah jenis wawancara perilaku, maka beberapa pertanyaan umum yang sering ditanyakan adalah:

Apakah ada contoh ketika kamu gagal mencapai tujuanmu?
Kapan saat kamu harus mengatakan “tidak” kepada seseorang?
Pernahkah kamu tidak setuju dengan atasan Anda?

4. Berlatih Sampai Percaya Diri

Seperti kata pepatah, “Practice Makes Perfect”. Agar berhasil dengan baik untuk wawancaramu, berlatihlah pada beberapa contoh pertanyaan wawancara dan beberapa model jawaban pertanyaannya. Ini harus dilakukan setidaknya 2 hari sebelum wawancara, sehingga pikiran dan tubuhmu memiliki waktu untuk mengasimilasi praktik tersebut. Beberapa cara untuk berlatih adalah:

  • Lakukan sesi “simulasi wawancara”. Cari teman, saudara, atau anggota keluarga lain untuk melakukan ini. Kamu dapat melakukan simulasi wawancara ini dengan kamera handphone-mu sehingga ketika wawancara berakhir, kamu dapat memutar ulang videonya untuk melihat bagian mana yang dapat kamu tingkatkan.
  • Lihat daftar pertanyaan wawancara kami untuk mengetahui beberapa jenis pertanyaan yang umum dilontarkan kepada kandidat pekerja. Kemudian pikirkan beberapa kemungkinan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut. Bayangkan seorang pewawancara di depanmu dan lakukan simulasi dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.

Selama Wawancara Kerja Berlangsung

5. Pakai Pakaian yang Sesuai

Salah satu poin kunci untuk sukses dalam wawancara kerja adalah caramu dalam berpakaian dan berdandan. Pastikan untuk berpakaian satu tingkat di atas posisi yang kamu lamar, agar terlihat seperti bagian dari perusahaan. Jika kamu tidak yakin dengan kode berpakaiannya, hubungi perekrut, tanyakan, dan berpakaianlah yang sesuai. Selain itu, pastikan kamu memiliki nafas yang segar, kuku yang rapi, sedikit parfum atau cologne, dan tidak ada bau badan sama sekali.

McNeely Family Dentistry menganjurkan agar kamu menghindari makanan tertentu seperti gula, kafein, alkohol, dan makanan seperti bawang putih karena dapat menyebabkan bau mulut; sikat dan bersihkan gigi Anda sebelum wawancara; hindari ngemil sebelum wawancara terutama di ruang tunggu; dan mengunyah permen karet tanpa gula sesaat sebelum Anda dipanggil untuk wawancara, tetapi pastikan untuk tidak membuang permen karet di depan pewawancaramu.

Jika kamu tidak yakin dengan kode berpakaian yang sesuai, sebaiknya berhati-hati jika berpakaian berlebihan. Menurut beberapa pengamat, itu mungkin menjadi bumerang.

“Jika kamu akan diwawancarai di perusahaan yang terkenal dengan kode pakaian dan budaya perusahaan yang sederhana, datang kepada pewawancaramu menggunakan setelan jas akan menunjukkan bahwa kamu belum melakukan penelitian tentang perusahaan dan lingkungannya.” Michele Lando di Create & Cultivate

Jadi, yang terbaik untuk dilakukan pertama-tama adalah mencari tahu tentang budaya perusahaan dan tanyakan kode berpakaian sebelum wawancara.

Untuk wawancara jarak jauh, ingatlah setidaknya untuk berpakaian sebagian untuk bagian yang terlihat di kamera. Career Sidekick menyarankan untuk menghindari pakaian yang mengganggu atau berwarna terlalu terang. Cobalah untuk tidak memakai anting-anting besar, topi, atau tindikan wajah, dll. Yang terbaik adalah terlihat profesional dan tidak mengganggu pewawancara.

6. Bahasa Tubuh – Jaga Agar Tetap Formal

Bahasa tubuhmu menunjukkan seberapa baik kamu menunjukkan kepercayaan diri dengan melakukan kontak mata, berdiri tegak, dan tindakan yang santun dan sopan lainnya.

Dari menjabat tangan dengan tegas di awal hingga berterima kasih kepada pewawancara di akhir wawancara, setiap detail bahasa tubuhmu dapat mengirimkan sinyal yang menyenangkan atau tidak menyenangkan kepada manajer SDM.

Ingat, tidak ada kesempatan kedua untuk kesan pertama atau terakhir, dan itu bisa menjadi awal yang baik atau akhir yang cepat untuk wawancara kerjamu.

7. Komunikasi

Komunikasi yang baik dapat membawa kamu ke pekerjaan yang kamu lamar. Dengarkan dan amati pewawancaramu. Tiru bahasa tubuh pewawancaramu. Cocokkan dengan kecepatan dan gaya yang sama. Kamu mungkin menghadapi beberapa kendala saat wawancara online seperti koneksi yang tidak stabil yang membuat kamu kesulitan dalam mendengarkan sang pewawancara. Sebuah tips: Jangan panik. Cobalah untuk meminta pewawancara mengulangi pertanyaan tersebut dengan cara yang baik.


8. Metode STAR

Gunakan metode STAR. STAR adalah singkatan dari Situation, Task, Action, dan Result. Kamu dapat menggunakan kerangka kerja ini untuk menceritakan kisah suksesmu yang terjadi di masa lalu.

Mulai dengan memikirkan suatu kejadian yang mungkin mengesankan sang pewawancara. Kemudian, mulailah dengan situasinya (situation).

Di sini, kamu bisa mulai dengan mendeskripsikan situasimu saat itu. Setelah itu, kamu dapat melanjutkan menjelaskan tugas-tugas (task) yang harus kamu lakukan saat itu. Dalam fase ini, pewawancara bisa mendapatkan sekilas gambaran tentang ceritamu.

Lanjutkan dengan mendeskripsikan tindakan (action) spesifik yang kamu ambil untuk melakukan tugasmu atau bagaimana kamu mengatasi masalah yang kamu gambarkan dalam tahap situasi sebelumnya.

Terakhir, tutup dengan hasilnya (result). Beri tahu pewawancara apa yang kamu capai saat itu dari tindakan yang kamu ambil.

Sebagai contoh,

Pada tahun pertama saya di Perusahaan X, saya bertanggung jawab untuk mengelola sebuah proyek. Saya ditugaskan untuk memimpin 5 orang lainnya dengan target penjualan minimal harus mencapai 450 produk selama bulan Juli – Agustus 2020. Tugas saya termasuk berkoordinasi dengan tim agar target bisa tercapai. Sayangnya, terjadi konflik dalam tim. Rekan kerja saya tidak bertanggung jawab terhadap pekerjaan mereka sementara kami memiliki tenggat waktu yang sangat ketat. Jadi, saya mengambil tindakan untuk membuat pertemuan kelompok dan berkomunikasi dengan tim tentang perasaan kami satu sama lain, bagaimana kami ingin diperlakukan sebagai rekan kerja, dan bagaimana cara membuat mereka merasa menjadi bagian dari proyek. Ternyata, pertemuan itu adalah keputusan yang sangat bagus. Saya, sebagai pemimpin grup, dapat berperilaku seperti yang diinginkan rekan kerja saya. Alhasil, pada Agustus 2020, kami berhasil menjual 550 produk yang mana melebihi target awal.

Baca juga: Metode Wawancara STAR: Teknik Terbaik untuk Wawancara Kerja yang Memuaskan

9. Bersiaplah untuk Pertanyaan Sensitif

Selama wawancara, kamu mungkin ditanyai beberapa pertanyaan yang tidak relevan seperti agama, ras, pernikahan, anak, dll. Kamu dapat melewati pertanyaan dengan jujur, “Jika boleh, saya ingin menolak menjawab pertanyaan itu karena ini agak sensitif bagi saya” atau menjawabnya dengan cara yang rumit seperti,“ Saya tidak yakin memiliki anak di masa depan, tetapi saya pasti tidak dapat berpikir untuk berhenti bekerja.”

10. Ajukan Pertanyaan Berbobot kepada Pewawancara

Pada akhirnya, pewawancara mungkin bertanya apakah kamu memiliki beberapa pertanyaan untuknya. Mengatakan “tidak” akan memberi kesan bahwa kamu tidak tertarik dengan pekerjaan atau perusahaan tersebut. Ini akan membuat pewawancara tidak akan mempekerjakan kamu, tidak peduli seberapa baik kamu. Jadi, siapkan beberapa pertanyaan untuk pewawancara, seperti:

  • Dengan cara apa dan seberapa sering kinerja saya diukur?
  • Apa tanggung jawab sehari-hari dari pekerjaan tersebut?
  • Bagaimana budaya kerja di perusahaan ini?

Tips Rahasia: Setelah Wawancara Kerja

Kirim email terima kasih kepada sang pewawancara.

Dan sebagai penghargaan bagi kamu karena telah membaca sejauh ini, 9cv9 akan mengungkapkan satu teknik rahasia yang hanya digunakan oleh sedikit pelamar yang berhasil untuk lulus wawancara dengan sukses.

Strategi rahasia ini dapat berguna untuk membedakan dirimu dari pelamar lainnya. Sebagian besar orang yang diwawancarai akan bersantai sambil menunggu kabar selanjutnya setelah berjabat tangan dan mengucapkan terima kasih di akhir wawancara dan tanpa disadari, mereka kehilangan kesempatan untuk membuat satu tindakan terakhir untuk mengukir kesan di benak pewawancara. Jika pekerjaan itu sangat diperebutkan, maka tips ini bisa meningkatkan skala peruntungan wawancaramu.

Untuk contoh bentuk email terima kasih, lihat The Perfect Template to Write a Thank You Email After an Interview (Plus Samples!)

Kata-kata Terakhir…

Dengan 10 rekomendasi ini (ditambah satu tip rahasia), peluangmu untuk berhasil dalam wawancara berikutnya telah meningkat secara dramatis sejak pertama kali kamu melihat artikel kami. Dengan memanfaatkan teknik-teknik ini, kamu berada dalam posisi yang lebih baik untuk berhasil dalam wawancara kerja dan selangkah lebih dekat untuk mendapatkan pekerjaan yang kamu dambakan itu.

Beri tahu kami apakah tips dan rekomendasi kami telah membantu atau jika kamu memiliki tips lain, beri komentar di bawah ini dalam kotak komentar. Kami akan senang jika kamu wawancara dengan sukses.

Jika kamu merasa artikel ini berguna, mungkin kamu ingin melihat beberapa panduan membuat CV/ResumeCover Letters, dan Melamar Pekerjaan Secara Online.

Related Articles